Dia berharap pihak terkait benar-benar serius mengenai kelangkan Gas ini, Sebab kebutuhan Gas sangatlah penting terutama para pedagang makanan kecil.
“Pedagang makanan seperti gorengan, Bakso, Somay, Pempek dan lain-lain mereka butuh Gas, saat ini mereka bingung mau cari kemana.Yang kami aneh kenapa cuma Gas melon yang langka tapi Gas non subsidi tidak langka bahkan di minimarket ada gas 12 kilo gram,” terangnya.
Sebelumnya Gas Elpiji bersubsidi ukuran 3 kg juga masih langka di beberapa wilayah seperti Desa Tulang Bawang, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur, Sejumlah warga pun mengungkapkan kondisi itu.
Dery Kepala Dusun 04 Tulang Bawang, merasakan sulitnya mencari Gas Melon tersebut, Padahal ia telah mencari ke beberapa tempat bahkan hingga ke Kabupaten OKU Selatan, Namun tetap saja Gas Melon tersebut hilang di pasaran.
Selanjutnya Dery juga mengatakan, Saat Ini dirinya kesulitan mencari gas 3 kg tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan memasak terpaksa diirnya dan tetangga juga memasak menggunakan Kayu.
“Kami mencari kayu bakar di hutan atau di kebun untuk memasak," Tambahnya.
Dery mengungkapkan harga gas elpiji 3 Kg saat ini juga tidak masuk akal. Harga di pengecer bisa sampai Rp26 ribu sampai Rp30 ribu per tabung.