BATURAJA- Kekesalan masyarakat yang bermukim di kawasan Kelurahan Batukuning, kecamatan baturaja Barat makin tak terbendung.
Pasalnya, aktifitas kendaraan over tonase yang banyak melintas pada malam hari di jalan cor beton batukuning menuju arah Prabumulih menyebabkan banyak masalah yang telah menahun tak kunjung ada jalan keluarnya.
Kekesalan itu diakibatkan banyak menimbulkan dampak yang kerap menggangu warga sekitar. Hal tersebut terjadi disebabkan tak lain oleh kendaraan pengangkut besar lainnya yang kerap melintas sehingga menyebabkan kerusakan jalan bahkan kemacetan.
Akibatnya, warga melakukan pemortalan akses melintas di jalan cor. Pada Jumat malam (7/6) hingga Sabtu siang (8/6)
Bahkan sejumlah warga berjaga untuk mengantisipasi kendaraan truk over tonase melintas. Aksi portal akses jalan oleh warga ini juga dimonitoring personil Polres OKU. Sehingga banyak kendaraan pengangkut aspal dan batubara takbisa melalui jalan tersebut.
BACA JUGA:DPRD OKU Selatan Panggil KPUD, Adakan RDP Isu PPK
Lantaran banyak kendaraan besar seperti pengangkut batubara, truk pengangkut semen, pengangkut asapal dan alat berat terhenti aktivitasnya. Sedikitnya ada sebanyak 50 unit kendaraan bertonase besar yang dihadang warga dan sempat tidak diperkenankan melintas.
Pihak berwajib akhirnya turun ke lapangan untuk melakukan mediasi kepada warga. Mereka yang turun dan langsung memberikan pengarahan kepada warga tersebut diantaranya yakni Kasat Lantas AKP Fauziah Tamal, Kasat Bimmas AKP Ujang Abdul Azis, Kapolsek Baturaja Barat Iptu Toni Zainudin, Danramil Kota Baturaja Kapten Surasa, Kadishub Abu Salim, Camat Baturaja Barat Yan Kurniawan, Sekretaris Kelurahan Batukuning Habib Prasetio. Serta perwakilan tokoh masyarakat dan perangkat RT dan RW setempat.
Seperti yang disampaikan Ketua RT 6 Perumahan Kibang Mardi Santoso warga melakukan aksi spontan dan memortal jalan sejak Jumat malam jam 19.00 untuk minta jalan bisa diperbaiki. Warga Kelurahan Batukuning Mawan menolak angkutan batubara melintas di jalan cor batukuning.
"Dalam perjanjian tersebut akhirnya perwakilan perusahaan angkutan lain akan membantu kontribusi perbaikan jalan," ungkap Kasat Lantas AKP Fauziah Tamal didampingi Kasat Bimmas AKP Ujang Abdul Azis disampaikan kasi humas polres OKU Iptu Ibnu Holdon.
Meski diportal sejak malam hari, suasana di jalur tersebut berjalan kondusif. Hingga akhirnya pada Sabtu siang (8/6) jam 14.30 portal yang ditutup dibuka. Tujuan untuk mengeluarkan kendaraan bertonase besar yang disetop warga bisa melintas.
Sambil menunggu pertemuan di Pemkab OKU yang akan dilaksanakan pada Senin (10/6). Disepakati juga jalan akan diperbaiki sementara, supaya kendaraan yang terjebak bisa melintas. Sebelum ada kesepakatan hasil rapat di Pemkab OKU, kendaraan bertonase besar sementara waktu dilarang melintas.