Lepas Ratusan Relawan Dokter dan Nakse ke Wilayah Terdampak Bencana

Sabtu 20 Dec 2025 - 17:16 WIB
Reporter : Claudeo
Editor : Yogi

KORANOKUTIMURPOS.ID - Kementerian Kesehatan RI melepas ratusan relawan tenaga kesehatan untuk membantu penanganan dampak bencana di sejumlah wilayah di Aceh. Pelepasan relawan dilakukan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) dr. Yuli Farianti di Terminal 3 Gate 5 Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (20/12).

Para relawan yang diberangkatkan merupakan tenaga medis dan tenaga kesehatan lintas profesi yang dengan sukarela dan penuh keikhlasan mengabdikan diri untuk melayani masyarakat di wilayah terdampak bencana. Fokus utama penugasan saat ini berada di Provinsi Aceh yang menjadi wilayah dengan dampak paling besar, sebelum dilanjutkan ke Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Tim relawan terdiri dari berbagai disiplin, mulai dari dokter spesialis mata, bedah, neurologi, anak, dokter umum, perawat, bidan, tenaga gizi, tenaga laboratorium, radiografer, kesehatan lingkungan, epidemiolog, hingga psikolog klinis dan psikiater yang difokuskan pada layanan trauma healing, khususnya di posko pengungsian.

Relawan akan ditempatkan di rumah sakit, puskesmas, dan posko pengungsian sesuai kebutuhan di lapangan, sebagai wujud semangat gotong royong dan nilai kemanusiaan dalam membantu masyarakat terdampak bencana.

BACA JUGA:Perkuat Program Imunisasi Nasional, Pemerintah Tekankan Pentingnya Kekebalan Kelompok Cegah KLB PD3I

BACA JUGA:PIDI 4.0 Percepat Transformasi Digital Industri, Ribuan SDM Dilatih hingga 2025

“Saya mengucapkan terima kasih untuk pengabdiannya pada kemanusiaan. Saat ini fokus kita di Aceh karena dampaknya paling besar, dan ke depan akan dilanjutkan ke Sumatera Barat, khususnya Agam, serta Sumatera Utara,” ujar dr. Yuli Farianti.

Sejak hari ketiga pascabencana, Kemenkes telah mengirimkan tenaga kesehatan ke wilayah terdampak. Namun pada tahap awal, pengiriman dilakukan secara mandiri oleh masing-masing rumah sakit. Melalui koordinasi terpusat, distribusi relawan kini dilakukan lebih merata agar seluruh wilayah terdampak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.

“Sekarang kita koordinasikan agar tidak ada daerah yang kelebihan tenaga dan tidak ada daerah yang kekurangan. Semua harus merasakan distribusi layanan kesehatan yang adil dan sesuai kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Pada hari ini, sebanyak 126 relawan diberangkatkan ke wilayah dengan tingkat kesulitan tinggi, antara lain Bener Meriah, Takengon, Aceh Utara, dan Gayo Lues, termasuk daerah yang hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki. 

Sebelumnya, 70 relawan telah bertugas di Aceh dan Medan. Ke depan, Kemenkes juga akan memberangkatkan 207 relawan pada tahap berikutnya dan 87 relawan pada tahap selanjutnya, sehingga total relawan yang dikerahkan hingga 22 Desember 2025 mencapai sekitar 600 orang.

“Kami membawa tim yang lengkap, termasuk psikolog klinis dan psikiater untuk penanganan trauma healing, karena pemulihan tidak hanya fisik tetapi juga mental masyarakat terdampak,” tambah dr. Yuli.

BACA JUGA:Instruksikan ASN Kemenag Proaktif Dampingi Pemulihan Pascabanjir Aceh-Sumatra

BACA JUGA:Tegaskan Peran Strategis Kawasan Industri sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Salah satu relawan, dr. Chani Sinaro Putra, dokter spesialis mata dari RS Cicendo Bandung, menyampaikan kesiapan tim dalam menghadapi kondisi lapangan.

Kategori :