Di hari Thanksgiving itu pintu apartemen Rahmanullah digedor keras: ''kami FBI,'' kata yang menggedor. Lalu melakukan penggeledahan. Istri Rahmanullah dibawa FBI –tapi anak-anaknya tidak diikutkan.
Para tetangga, menurut media di Bellingham, mengenal Rahmanullah sebagai orang yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah komplain, tidak pernah bicara. Penduduk Bellingham umumnya liberal, tidak peduli orang lain, terbuka kepada siapa saja.
Karena itu banyak imigran datang ke Bellingham atau negara bagiannya, Washington.
Tapi orang Afghanistan terbanyak tinggal di California. Yang kedua tinggal di Texas. Barulah di Washington.
Di negara-negara bagian itu memang ada organisasi pertolongan untuk pengungsi.
Kedatangan orang Afghanistan terbanyak terjadi tahun 2021 –setelah Amerika menyerah di perang Afghanistan. Sebanyak 60.000 sampai 85.000 pengungsi datang ke Amerika.
Itu mirip dengan kedatangan pengungsi dari Vietnam di tahun 1975. Yakni ketika Amerika kalah perang di Vietnam. Mereka yang selama ini membantu Amerika takut hidup di negaranya. Takut dianggap pengkhianat negara.
Terbanyak mereka tinggal di California. Sampai ada kota disebut ''Little Saigon''. Ada lagi ''Kampung Vietnam''. Sejak itu masakan Vietnam sangat populer di Amerika.
Nasib pengungsi Afghanistan rasanya tidak akan sebaik pengungsi Vietnam. Gara-gara Trump. Ia bertekad tidak akan mengabulkan permintaan visa orang Afghanistan. Rahmanullah sendiri, dulu agen CIA, masih warga negara Afghanistan. Padahal sudah empat tahun di Amerika. Ia juga takut pulang ke Afghanistan. (Dahlan Iskan)