Diam Emas

Sabtu 20 Sep 2025 - 09:28 WIB
Reporter : Yogi
Editor : Yogi

Anda pasti sangat menunggu: apa komentar Bank Indonesia atas metraliur yang diberondongkan menkeu baru, Purbaya Yudhi Sadewa.

Bank sentral Indonesia itu seperti tersudut dan teraniaya. Tiap hari. Sejak beberapa hari terakhir. Yakni sejak Purbaya dilantik sebagai menteri keuangan yang baru.

Saya justru waswas: jangan-jangan Bank Indonesia buru-buru memberi respons. Lalu membela diri. Bahkan balas menyerang menkeu yang baru.

Apa lagi suara riuh di medsos memberi dukungan yang luas kepada Purbaya. Bank Indonesia kian tersudut di mana-mana.

Saran saya: tetaplah Bank Indonesia seperti sekarang ini. Tidak perlu memberi komentar. Saya justru amat senang dengan sikap diam Bank Indonesia. Terpujilah para pejabat tinggi di bank sentral.

Apa yang terjadi bila Bank Indonesia berkomentar?

Berisik. Gaduh.

Itu memang mengasyikkan bagi pembaca media tapi menjerumuskan stabilitas dan perekonomian.

Saya pun tidak ingin ''mengejar'' pejabat tinggi Bank Indonesia sekadar untuk memperoleh komentar atas komentar yang ada di media.

Saya menilai para pejabat tinggi Bank Indonesia sangat bijak. Diam, untuk saat ini, adalah emas.

Tentu saya bisa merasakan gejolak kencang di pedalaman jiwa para pejabat tinggi Bank Indonesia. Hati mereka pasti mendidih –seperti hati saya kapan itu. Maka saya tidak ingin menjadi kompor yang bisa mengakibatkan suhu didih yang sudah 100 derajat itu meledakkan tutup pancinya.

Disway hari ini saya tulis pendek: khusus untuk memuji sikap diam Bank Indonesia.(Dahlan Iskan)

 

Kategori :