BACA JUGA:Langkah Awal Realisasi PLTS 100 GW, Menteri ESDM Temui Perusahaan Solar PV di Tiongkok
Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kemenperin, Dini Hanggandari mengungkapkan, hasil dari digitalisasi telah dipresentasikan oleh delapan pasang supplier dan system integrator pada acara “Dissemination Seminar Project For Increasing International Competitiveness of Automotive Industry”, 19 Agustus 2025 lalu.
“Setelah mengadopsi teknologi digital dari startup teknologi, ternyata IKM komponen otomotif terbukti mendapatkan berbagai manfaat,” ungkapnya.
Manfaat tersebut di antaranya adalah IKM komponen otomotif mendapatkan pembaruan data secara real time dengan informasi yang akurat dan terkini, pelaporan dan analisis yang tersaji otomatis sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang dapat diambil secara cepat, serta otomatisasi pada proses inti untuk mengurangi kesalahan dan mempercepat alur kerja.
“Tidak hanya itu, IKM komponen otomotif juga dapat melakukan pemantauan produksi yang terintegrasi untuk memastikan target tercapai, pengendalian kualitas berbasis sistem sehingga dapat menemukan pola cacat produk dalam periode tertentu, serta dapat tercapai peningkatan efisiensi waktu dan sumber daya,” jelas Dini.
Adapun delapan pasang IKM dengan startup teknologi yang difasilitasi implementasi digitalisasinya adalah PT. Sebastian Jaya Metal, PT. Arkha Industries Indonesia, PT. Laksana Tekhnik Makmur, PT. Eran Plastindo Utama, PT. FNF Metalindo Utama, PT. Sugi Jaya Utama, PT. Itori Kreasindo Perkasa, dan PT. Armeta Kreasi Mandiri.
BACA JUGA:BRILink Kian Menjamur Bertransaksi Online Sembari Beli Pulsa
Sementara itu, dari system integrator, meliputi PT. Takodam Ciptamandiri Nusantara, PT. Sopwer Teknologi Indonesia, Ragdalion Technology, PT. MyEco Inovasi Indonesia, PT. Stechoq Robotika Indonesia, dan PT. Trimitra Nusantara Sakti. Startup yang terpilih merupakan binaan Kemenperin melalui program Startup for Industry (SFI).
Senior Director Economic Development Department JICA, Okumoto Yasuyo mengatakan, proyek JICA yang dimulai sejak tahun 2022 bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara pelaku IKM komponen otomotif dan startup teknologi.
JICA juga menyampaikan apresiasi kepada startup teknologi yang telah memberikan pelatihan digitalisasi kepada para supplier, dan diharapkan sistem yang diterapkan dapat mencapai efektivitas 100 persen.
“Kami berharap para supplier dapat melanjutkan upaya digitalisasi, mengidentifikasi masalah secara real time, serta terus meningkatkan daya saing perusahaan. Digitalisasi menjadi langkah awal untuk meningkatkan produktivitas, identifikasi masalah secara real time, serta memperkuat daya saing IKM. Ke depannya JICA akan memberikan rekomendasi kebijakan untuk mendukung keberlanjutan inisiatif ini,” ucap Okumoto.