JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menghadiri sekaligus membuka Talkshow Muda Memilih bertema "Membangun Manusia Indonesia" di Media Center Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Minggu (4/1) sore.
Menpora Dito dalam sambutannya menyampaikan, gelar wicara yang menghadirkan tujuh ketua umum (ketum) dari organisasi-organisasi mahasiswa dan kepemudaan ini merupakan bagian dari program Muda Memilih Kemenpora.
Bekerja sama Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, gelar wicara ini bertujuan ikut menyosialisasikan penyelenggaraan Pemilu 2024 di kalangan pemuda Indonesia.
"Jadi kegiatan hari ini merupakan salah satu program Kemenpora yang berkolaborasi bersama KPU yaitu untuk menyosialisasikan Pemilu 2024.
BACA JUGA:366 JCH Asal Kabupaten OKI Sudah Lunasi Biaya Haji
Dan hari ini kebetulan debat terakhir dari Pilpres, yaitu para capres yang berlangsung nanti malam, dan Kemenpora mengadakan nonton bareng juga," terang Menpora.
Disampaikan Menpora Dito, sebelum debat terakhir Pilpres digelar, Kemenpora mengadakan diskusi dan juga kegiatan menyerap aspirasi.
Yaitu aspirasi dari komunitas serta organisasi pemuda dan aspirasi dari dunia olahraga yang diharapkan dapat diakomodasi oleh Pemerintahan yang baru kelak.
BACA JUGA:366 JCH Asal Kabupaten OKI Sudah Lunasi Biaya Haji
"Nantinya insyaallah bisa bermanfaat untuk meningkatkan pembangunan generasi muda kita untuk pemerintahan selanjutnya," imbuh Menpora.
Selepas memberi sambutan, Menpora Dito lantas menyaksikan pemaparan para narasumber mengenai apa saja yang diperlukan Indonesia dalam menyongsong Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
Setelah memaparkan materinya masing-masing, para narasumber juga melakukan diskusi satu sama lain terkait permasalahan-permasalahan Indonesia dewasa ini khususnya dalam hal kepemudaan yang membutuhkan perhatian serius Pemerintah ke depan.
Para pemimpin organisasi mahasiswa ini sepakat bahwa perlu ada keseriusan dalam pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, dan juga ekonomi.
Kesemuanya memerlukan dukungan politik atau kebijakan yang kuat supaya dalam implementasinya bisa berjalan baik dan menyelesaikan permasalahan serta ketimpangan yang bisa menghambat bonus demografi dalam menuju Indonesia Emas.
BACA JUGA:Kadisdikbud Ogan Ilir Hadiri Pembukaan KKG dan K3S