“Di BDI kami menerapkan pelatihan vokasi dengan sistem 3 in 1, yakni pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja. Selain itu ada pengembangan kewirausahaan dalam program inkubator bisnis. Jadi, di BDI Padang juga berkomitmen untuk mencetak tenaga kerja yang siap terjun ke industri dan siap menjadi wirausaha baru,” tutur Masrokhan.
Guna memastikan ketersediaan tenaga kerja yang unggul, terampil, dan siap bersaing di era industri 4.0 serta pasar global, BPSDMI Kemenperin siap menjalin kerja sama dengan Kementerian P2MI di bidang SDM industri. BPSDMI siap membuka ruang kolaborasi, baik pelatihan pra-penempatan bagi calon pekerja migran Indonesia, sertifikasi kompetensi, maupun program re-skilling dan up-skilling saat kembali ke Indonesia.
“Kami percaya bahwa pekerja migran bukan sekadar objek kebijakan, tetapi adalah duta bangsa yang membawa nama baik Indonesia di berbagai kancah internasional,” ujarnya. Masrokhan juga mengungkapkan, kerja sama ini dibutuhkan karena berperan penting dalam menghadapi tantangan di era perkembangan teknologi saat ini yang secara fundamental mengubah cara industri bekerja.
“Tantangan ini tidak hanya berdampak pada struktur industri dalam negeri, tetapi juga kompetensi dan kesiapan tenaga kerja nasional, termasuk para pekerja migran Indonesia yang menjadi bagian dari wajah tenaga kerja Indonesia di mata dunia,” pungkasnya.