Irma Suryani Berbagi Ilmu dan Wawasan Agar Anak Terhindar dari Stunting, Bergerak Bersama untuk Mencegahnya

Minggu 28 Jan 2024 - 15:41 WIB
Reporter : deo
Editor : yogie

OKI - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja, yaitu anggota komisi IX DPR RI Irma Suryani SE MM, melakukan sosialisasi dan KIE program Bangga Kencana di Desa Gading Sari, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Jumat 26 Januari 2024.

Dalam kegiatan sosialisasi dan KIE program Bangga Kencana di Desa Gading Sari, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, anggota komisi IX DPR RI Irma Suryani SE MM berbagi ilmu dan wawasan agar anak terhindar dari stunting.

Irma Suryani menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang anak secara fisik maupun secara otak. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu panjang.

"Jadi otaknya tidak berkembang, fisiknya tidak berkembang. Bisa otaknya yang tidak berkembang, bisa fisiknya yang tidak berkembang," bebernya.

Stunting bisa juga disebut kekurangan gizi kronis di 1000 hari kelahiran. 1000 hari kelahiran adalah periode dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.

Pada periode ini, pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat, termasuk pertumbuhan fisik dan otak.

"Makanya kalau sudah keluar dari perut dan sudah 2 tahun, akan susah untuk diperbaiki," sebutnya.

Makanya, sebelum anak tersebut menjadi stunting, selagi di dalam perut harus diperbaiki dahulu dengan memberikan makanan yang bergizi dan bervitamin.

Ketua Tim Peningkatan Ekonomi Keluarga dan Bina Lansia sekaligus Widyaiswara BKKBN Sumsel, Lausa Isaberna SSos MSi yang turut hadir dalam sosialisasi mengimbau kepada seluruh yang hadir untuk melaksanakan program Keluarga Berencana (KB).

Adapun beberapa macam KB yakni terdiri dari beberapa macam. Mulai dari untuk Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu.

 BACA JUGA:Program Keluarga Berencana DPPKB OKU Timur Tembus 90.861 Orang

"Alat KB untuk Bapak-bapak ada dua macam yaitu kondom dan vasektomi. Kalau perempuan pilihannya banyak sekali mulai dari jangka panjang yaitu tubektomi atau steril wanita bisa seumur hidup, IUD atau spiral bisa sampai 10 tahun dan implan biasanya 3 tahun," bebernya.

 BACA JUGA:DPPKB OKU Timur Gelar Rapat Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester II

Selain itu, adapula KB perempuan jangka pendek yakni suntik dan pil juga kontrasepsi trasidional seperti menggunakan KB kalender namun sangat riskan.

"Nanti tahu-tahu ada yang digandeng, ada yang dikandung dan ada yang digendong," sebutnya.

 BACA JUGA:Disdikbud Ogan Ilir Ganti Bangku Belajar Siswa untuk Kenyamanan

Hal tersebut diatas adalah bagian dari Keluarga Berencana untuk menghindari 4T yakni terlalu mudah menikah, terlalu tua, terlalu cepat dan terlalu banyak. (*)

Kategori :