MUARADUA - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang ke-124 tahun 2025 resmi dilaksanakan di Desa Karang Agung dan Desa Lubar, Kecamatan Simpang, Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.
Kegiatan ini menjadi angin segar bagi masyarakat dua desa itu yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam hal aksesibilitas dan infrastruktur dasar.
TMMD merupakan program lintas sektoral antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat yang bertujuan mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan. Untuk pelaksanaan TMMD ke-124 ini, Pangdam II/Sriwijaya menugaskan Aster Kodam II/Sriwijaya untuk melakukan peninjauan dan pengawasan langsung di lapangan.
TMMD kali ini hadir, fokus pembangunan mencakup pembukaan jalan sepanjang 8 kilometer dengan lebar 12 meter, rehabilitasi dua unit rumah tidak layak huni (RTLH), pembuatan sumur bor, fasilitas MCK, bak penampungan air, serta penanaman pohon sebagai bentuk pelestarian lingkungan.
Selain itu, turut diselenggarakan penyuluhan-penyuluhan yang melibatkan instansi teknis dari pemerintah daerah bersama unsur TNI, mulai dari bidang kesehatan, pertanian, hingga bela negara.
“Lokasi ini dipilih karena memang menjadi aspirasi masyarakat. Mereka memiliki potensi luar biasa di bidang pertanian, terutama jagung, namun akses jalan yang buruk menjadi kendala utama. Ini yang coba kita jawab melalui TMMD,” jelas Brigjen TNI Ade Rony Wijaya, S.E., MM Wakil Asisten Personel Bidang Perencanaan Personel Kepala Staf Angkatan Darat. (Waaspers Kasad Bid Renpers).
BACA JUGA:Dorong Perempuan Melek Finansial, Ketua TP PKK Sumsel Dukung Penuh Program Si Cantik dari OJK
Desa Karang Agung dan Lubar dikenal sebagai sentra pertanian dan perkebunan jagung yang luas. Namun, kondisi jalan yang sebelumnya hanya berupa tanah merah dan sulit dilalui saat musim hujan, membuat hasil panen sulit dibawa keluar. Hal ini berdampak langsung pada harga jual hasil tani yang rendah dan perlambatan pertumbuhan ekonomi warga.
Melalui pembukaan jalan ini, diharapkan aktivitas distribusi dan mobilitas masyarakat menjadi lebih lancar, sekaligus membuka akses ke berbagai layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan pasar.
Yang menarik, seluruh lahan yang digunakan untuk pembangunan jalan dan fasilitas umum merupakan hasil hibah dari warga desa sendiri. Hal ini menunjukkan semangat gotong royong dan tekad kuat masyarakat untuk maju bersama.
“Warga kami rela menghibahkan tanah demi masa depan anak cucu mereka. Mereka ingin desanya tidak tertinggal lagi. Ini bentuk dukungan yang luar biasa,” ujar Kepala Desa Karang Agung.
Meski harus menghadapi tantangan medan yang berat berupa tanah merah licin dan curah hujan tinggi, serta distribusi material bangunan yang harus menempuh jarak cukup jauh, pelaksanaan kegiatan terus berjalan lancar berkat sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan partisipasi aktif masyarakat.
“Kami tidak bisa kerja sendiri. Semua ini bisa terwujud karena masyarakat terlibat langsung. Ini membuktikan bahwa pembangunan yang melibatkan rakyat akan lebih kuat dan tepat sasaran,” imbuhnya.
Melalui TMMD ke-124 ini, TNI tidak hanya menghadirkan pembangunan fisik, tetapi juga membawa semangat kebersamaan dan harapan baru. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pembangunan desa tidak hanya bergantung pada anggaran, tapi juga pada kolaborasi dan tekad bersama untuk berubah.
“Bagi kami, jalan ini bukan sekadar jalan. Ini pintu keluar dari keterisolasian. Kami yakin, ekonomi warga akan lebih baik ke depan,” ucap Roni, warga Desa Lubar yang ikut bergotong royong sejak awal pembukaan jalan.