2. Buat Perintah yang Jelas dan Edit Setiap Hasil
Senada, Alim Sumarno menjelaskan bahwa dalam memanfaatkan Gen-AI, perintah yang disampaikan harus jelas agar lebih terarah dan fokus. Masukan jenjang pendidikan saat membuat perintah membuat RPS, apakah S1, S2, atau S3. Karena akan berpengaruh pada keterampilan atau kemampuan kognitif yang akan dicapai oleh mata kuliah yang dituju.
Alim juga menambahkan bahwa dosen harus memastikan akurasi fakta. Sumber data harus valid, dosen tidak boleh percaya begitu saja apa yang dibuat oleh AI, sebagai penulis buku harus kritis setiap apa yang ditulis AI.
Kemudian menyesuaikan dengan konteks dan gaya bahasa. Bahasa AI biasanya kaku, hal itu tergantung model AI yang digunakan.
"Sehingga, dosen juga harus memperbaiki struktur dan koherensi agar lebih logis, runtut, dan nyaman dibaca. Serta menghilangkan bias dan kesalahan interpretasi agar lebih objektif. Dosen dan mahasiswa juga bisa memerintahkan misalnya, tulis dengan bahasa manusia," ujarnya.
3. Manfaatkan SEVIMA AI
Sebagai Education Technology, Wahyudi juga menjelaskan bahwa SEVIMA baru saja meluncurkan SEVIMA AI. AI ini dibuatkan khusus dengan kustomisasi spesifik untuk Perguruan Tinggi di Indonesia, terintegrasi dengan berbagai data akademik yang telah ada di Sevima Platform, dan memiliki pengurangan bias (Bias Reduction) karena didukung custom training seperti data tambahan sistem informasi akademik.
Pengguna SEVIMA AI juga mendapatkan jawaban secara langsung dan instan atas berbagai kebutuhan dalam aplikasi maupun regulasi pendidikan tinggi, karena data-data seperti Kurikulum dan Capaian Pembelajaran bisa dihubungkan secara otomatis dari data yang ada di sistem akademik.
"Ada setidaknya 9 fitur SEVIMA AI, dengan harapan para anggota Komunitas SEVIMA, pengguna Sistem Akademik Terintegrasi SEVIMA Platform, bisa mendapatkan jawaban secara langsung dan instan atas berbagai kebutuhan dalam aplikasi maupun regulasi pendidikan tinggi. AI dapat diakses melalui Website: sevima.ai," pungkas Wahyudi.(*)