SEMENDAWAI SUKU III – Petani gunakan belerang dalam mengantisipasi adanya serangan hama tikus yang menyerang tanaman padi.
Mengingat hama tikus tetap menjadi musuh nomor satu bagi petani. Karena jenis hama yang merupakan hama tetap.
“Hama ini muncul tidak mengenal waktu dan musim, baik pada musim rendeng maupun musim gadu. Berbeda dengan hama wereng yang menyerang pada waktu tertentu, terutama pada musim hujan dan tanah lembab,” ujar Sandi salah satu petani.
“Cara memberantas hama tikus dengan kontinue dan berkesinambungan. Misal dengan terus dilakukan penggropyokan dan pengomposan secara bersama,” terangnya
BACA JUGA:Penyaluran Pupuk Bersubsidi Pakai Aplikasi i-Pubers dan Kartu Tani
Terlebih saat memasuki musim tanam sekitar satu bulan. Petani harus mewaspadai serangan dari hama tikus. “Ya salah satunya dengan cara dilakukan penggropyokan dan pengomposan dengan mengunakan belerang,” imbuhnya.
BACA JUGA:Dibagikan Gratis, Bupati Enos Launching Pupuk Organik Cair (POC) bioEnos
Terpisah Sumiran juga mengatakan pihaknya terus memeriksa sawah setiap harinya, apakah dimakan tikus atau tidak. “Saya hampir setiap hari terus ke sawah untuk apakah dimakan tikus atau tidak,” terangnya.
BACA JUGA:Masuk Musim Tanam, Khawatirkan Pupuk Langka
Jika sawahnya dimakan tikus Sumiran pun langsung melakukan Pengomposan untuk melakukan pemusnahan hama tikus agar tak kembali menyerang tanaman padi. “Mengingat hanya dengan cara seperti ini yang sangat ampuh untuk membasmi hama tikus,” jelasnya.(*)