SMPN 01 Muaradua Aktifkan Siswa Baca Buku ke Perpustakaan

Selasa 04 Feb 2025 - 17:42 WIB
Reporter : Yogi
Editor : Rendy

MUARADUA - Guna mendukung dalam memajukan literasi, UPT SMPN-01 Muaradua, OKU Selatan aktifkan siswa membaca buku di Perpustakaan sekolah. Senin, 03 Febuari 2025.

Kepala UPT SMPN-01 Muaradua Noni Apriano, S. Pd mengatakan bahwa perpustakaan adalah salah satu sarana penunjang dalam memenuhi kebutuhan belajar dan menambah wawasan siswa.

Selain itu, perpustakaan juga berperan dalam meningkatkan rasa gemar membaca. Berawal dari gemar membaca, siswa secara tidak langsung menyimpan koleksi wawasan baru yang berdampak juga pada tingkat kemampuan berliterasi.

Jumlah perpustakaan dan jumlah buku tidak menjamin tingkat kegemaran membaca dan literasi siswa dikatakan baik. Budaya membaca dapat menyelamatkan siswa dari keterpurukan kemampuan berliterasi dan perpustakaan sangat bisa berperan jika dikelola secara kreatif dan inovatif.

BACA JUGA:Siswi SMAN 4 OKU akan tampil di ajang PUTERI PERTIWI INDONESIA.

"Untuk mencapai target kemampuan literasi siswa, peran perpustakaan perlu dihidupkan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, dimulai dari fasilitas, perpustakaan dapat ditata dan didesain sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan bagi siswa untuk membaca," ucapnya.

Kemudian, adanya ruang baca yang luas juga bisa dijadikan sebagai tempat diskusi untuk mengasah critical thinking.

Selanjutnya, koleksi buku disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Perpustakaan tentu harus memiliki koleksi buku penunjang pelajaran dengan subjek yang menyesuaikan kurikulum sekolah.

Namun, tidak kalah penting ada juga buku penunjang lain yang bisa menambah wawasan dan menunjang pengembangan diri siswa. Tidak kalah penting juga, perlu ada buku-buku fiksi, majalah, atau koran yang bersifat hiburan informatif agar siswa tidak jenuh.

Lalu, layanan yang mudah. Seringkali siswa malas ke perpustakaan karena lokasi gedung yang jauh dari kelas atau prosedur peminjaman dan perpanjangan yang rumit.

"Sekarang, sudah banyak perpustakaan berbasis digital dengan sistem hybrid. Dengan demikian siswa bisa melihat koleksi buku beserta deskripsinya melalui perangkat digital masing-masing dan meminjam buku dengan mudah," cetusnya.

Keempat, peran. Kemauan siswa untuk membaca dan termotivasi menambah bacaan seringkali bergantung dengan kegiatan pembelajaran sehari-hari.

Jika guru sesekali memberikan kegiatan yang memiliki korelasi dengan perpustakaan, tentu lambat laun akan menjadi kebiasaan dan menunjang proses peningkatan literasi siswa.

Dalam hal ini, siswa akan belajar untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi, mencari dan menemukan informasi yang relevan, kemudian memanfaatkan informasi tersebut.

Kelima, perlu adanya program literasi. Program literasi biasanya diadakan ketika bulan bahasa pada bulan Oktober. Namun, tentu tidak cukup jika hanya satu tahun sekali.

Kategori :

Terpopuler

Selasa 04 Feb 2025 - 13:56 WIB

Churchill Jonan

Selasa 04 Feb 2025 - 17:31 WIB

Mobil Fuso Dirampok Saat Melintas