PALEMBANG - Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2025 secara virtual bertempat di Sumsel Command Center. Rapat Dipimpin oleh Mendagri Tito Karnavian.
Tito katakan penyumbang terbesar inflasi adalah makanan, minuman dan tembakau yaitu 1,33%. Menurutnya inflasi memang cenderung naik jika bertepatan dengan hari besar nasional seperti Natal, Tahun Baru ataupun Lebaran yang disebabkan oleh permintaan yang meningkat terutama makanan dan minuman.
"Apresiasi kami sampaikan Pada daerah-daerah Yang bisa menjaga inflasi pada level yang cukup rendah. Dan bagi daerah lainnya terus lakukan upaya-upaya untuk mengendalikan inflasi," ujarnya.
Tito meminta daerah-daerah dengan inflasi yang tinggi dapat mencari penyebabnya lalu kemudian melakukan langkah-langkah konkrit untuk menemukan solusi terbaik.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Dorong Sinergi untuk Majukan Ogan Ilir
"Berkat kerjasama dari semua pihak baik di pusat maupun di daerah-daerah. Inflasi pada tingkat nasional relatif terkendali. Meskipun bulan Desember 2024 dibanding Desember 2023 Ini ada sedikit kenaikan, namun hal ini juga disebabkan karena adanya hari besar nasional," jelasnya.
Inflasi kita masih terkendali karena target angka inflasi terjaga di antara 1,5% sampai 3,5%. Inflasi Nasional 1,57% Masuk pada Target level bawah Yang Tidak terjadi. Dalam kesempatan itu, Tito juga memaparkan masing-masing tingkat Inflasi di Provinsi-provinsi seluruh Indonesia. Dan Sumsel termasuk pada 10 daerah yang terendah inflasinya.